Sabtu, 06 Juni 2009

Maria Magdalena




Maria Magdalena adalah nama seorang tokoh di dalam Alkitab. Walaupun namanya hanya disebut sebagai orang yang pernah dirasuki tujuh setan dan setan-setan tersebut lalu diusir oleh Yesus (Markus 16:9), namun namanya sering dikaitkan dengan kisah perempuan yang kedapatan berbuat zinah di Yohanes 8 dan perempuan berdosa yang membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian menciumnya dan meminyakinya dengan minyak wangi di Lukas 7.
Perdebatan mengenai identitas Maria Magdalena telah berlangsung sejak masa Gereja Perdana. Dalam Injil, ada tiga tokoh yang diperbincangkan dalam perdebatan ini: Maria Magdalena, seorang pengikut Kristus (Yoh 20:11-18); wanita berdosa yang tak disebutkan namanya (Luk 7:36-50), dan Maria dari Betania, saudari Marta dan Lazarus (Luk 10:38-42). Di Barat, terutama sejak masa Paus St. Gregorius Agung, ketiga tokoh tersebut selalu diidentifikasikan sebagai St. Maria Magdalena. Namun demikian, di Timur, ketiga tokoh itu tetap merupakan tokoh yang berbeda, dengan pesta terpisah untuk St. Maria Magdalena dan St. Maria dari Betania. St. Ambrosius, St. Hieronimus, St. Agustinus, St. Albertus Agung dan St. Thomas Aquinas, semuanya tidak menetapkan keputusan akhir.
Jadi, mengapa Paus St. Gregorius menyatukan ketiga “tokoh” tersebut? Pertama, kita perlu memeriksa keterangan-keterangan khusus sehubungan dengan perempuan bernama “Maria Magdalena” seperti yang dicatat dalam Injil. Ia adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang menyertai Yesus dan para rasul: “Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.” (Luk 8:1-3). (Injil St. Markus menegaskan bahwa Kristus telah mengusir tujuh setan dari Maria Magdalena (Mrk 16:9)).

Maria Magdalena juga berdiri di kaki salib pada saat penyaliban (bdk Mrk 15:40, Mat 27:56, dan Yoh 19:25).

Ia juga menjadi saksi pada pemakaman Kristus, dan pada hari Minggu Paskah merupakan orang pertama yang mendapati makam kosong dan kemudian orang pertama yang melihat Kristus yang Bangkit (bdk Yoh 20:1-18).

Setelah mendapatkan keterangan-keterangan spesifik mengenai Maria Magdalena, langkah kedua adalah meneliti apakah Maria Magdalena mungkin juga adalah perempuan berdosa yang diceritakan dalam Injil St. Lukas (Luk 7:36-50). Ingat bagaimana perempuan berdosa itu masuk ke rumah Simon orang Farisi. Ia menangis dan air matanya membasahi kaki Yesus. Ia mengurapi kaki-Nya dengan minyak wangi serta mengeringkannya dengan rambutnya. Simon orang Farisi berkata kepada dirinya sendiri, “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa,” suatu keterangan yang jelas bahwa perempuan ini adalah orang tersingkir karena dosa yang amat serius seperti zinah atau hubungan di luar pernikahan. Pada akhir kisah, Yesus mengampuni perempuan berdosa itu.

Peristiwa ini merupakan bagian dari pewartaan Yesus di daerah Danau Galilea. Juga, segera sesudah pernyataan pengampunannya dalam Lukas 7:50, Maria Magdalema disebut dengan namanya sebagai pengikut Yesus dan diidentifikasikan sebagai “yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat” (Luk 8:1-3). Perlu diingat bahwa Magdalena berasal dari kata Magdala. Magdala, terletak di pesisir Danau Galilea dekat Tiberias, merupakan kota makmur yang terkenal akan hasil perikanannya yang melimpah. Bangsa Romawi menghancurkan kota ini karena kebejatan moral masyarakatnya dan karena peran sertanya dalam pemberontakan bangsa Yahudi.

Yang menarik, dalam Talmud (= ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi), dari kata Magdalena terbentuklah istilah “rambut keriting wanita,” yang berarti seorang pezinah. Meskipun perempuan berdosa dalam Lukas 7 tidak secara khusus diidentifikasikan sebagai Maria Magdalena “yang darinya diusir tujuh setan” seperti dinyatakan dalam Lukas 8, orang dapat dengan mudah menarik kesimpulan demikian, seperti juga Paus St. Gregorius. Lagipula, tradisi Gereja perdana pun menguatkan hubungan ini.

Langkah ketiga dan yang lebih sulit dalam penelitian ini adalah menyelidiki apakah Maria Magdalena mungkin adalah Maria dari Betania. Menyusul Lukas bab 8, injil bab sembilan dan sepuluh menceritakan kisah-kisah seperti mukjizat penggandaan roti, Transfigurasi, pengusiran roh jahat dari seorang anak yang kerasukan setan, dan pengajaran tentang pemuridan. Kristus kemudian melanjutkan perjalanan ke “sebuah kampung” (yaitu Betania, meskipun tidak disebutkan oleh Lukas) ke rumah Marta, yang “mempunyai seorang saudara yang bernama Maria” (bdk Luk 10:38-42). Di sana Marta mempersiapkan jamuan bagi Yesus.

Injil St. Lukas tidak secara istimewa mengidentifikasikan Maria Magdalena sebagai Maria dari Betania, Injil St. Yohanes membantu kita mengatasi masalah ini. Dalam Yohanes 12:1-11, Yesus tiba di Betania “tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.” Marta melayani dalam perjamuan. Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya. Harap ingat bahwa peristiwa ini berbeda dengan peristiwa perempuan berdosa yang mengurapi kaki-Nya di rumah Simon orang Farisi dalam Lukas 7; namun demikian, tindakan yang sama dalam kedua peistiwa tersebut mendorong kita untuk menarik kesimpulan akan pelaku yang sama, yaitu Maria Magdalena.

Lagipula, dalam Yohanes 11, dalam peristiwa sebelumnya di mana Yesus membangkitkan Lazarus dari orang mati, Injil mencatat, “Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.” (Yoh 11:1-2). Di sini Maria diidentifikasikan sebagai ia yang meminyaki kaki Kristus. Sementara sebagian orang berpendapat bahwa pengidentifikasian dalam Yohanes 11 merujuk kepada pengurapan berikutnya seperti dicatat dalam Yohanes 12, mengapakah Yohanes merasa perlu memberikan keterangan demikian jika kisah dalam Yohanes bab 11 langsung bersambung dengan kisah dalam Yohanes 12? Kelihatannya, pengidentifikasian tersebut menunjuk kepada tindakan sebelumnya, yaitu kisah di rumah Simon orang Farisi.

Jika argumentasi ini benar, maka Maria Magdalena, perempuan berdosa yang bertobat, dan Maria dari Betania adalah orang yang sama. Tentu saja, kita masih ditinggalkan dengan sedikit kabut misteri. Namun demikian, saya pribadi sependapat dengan Paus St. Gregorius, yang menyimpulkan bahwa perempuan yang disebut Lukas sebagai perempuan berdosa, yang disebut Yohanes sebagai Maria (dari Betania), adalah yang kita yakini sebagai Maria yang darinya telah diusir tujuh roh jahat menurut Markus. St. Maria Magdalena, perempuan berdosa yang telah bertobat, yang memperoleh pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus, yang berdiri dengan setia di bawah kaki salib, dan yang melihat Kristus yang bangkit, adalah teladan yang mengagumkan bagi setiap orang beriman.

Gereja menghormati Maria Magdalena sebagai seorang kudus dan menjadikannya teladan bagi setiap orang Kristen yang dengan tulus hati berjuang mengejar kekudusan. Paus St. Gregorius memaklumkan keteladanan St. Maria Magdalena: seorang wanita yang menemukan hidup baru dalam Kristus.

“Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian ayat selanjutnya mengatakan; “Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah,” dan selanjutnya: “tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.”

Patutlah kita merenungkan sikap Maria dan cinta kasihnya yang begitu besar kepada Kristus; karena meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap mencari Dia yang tidak ia jumpai, dan sementara ia mencari, ia menangis; terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya, ia merindukan Dia yang dikiranya telah diambil orang. Dan demikianlah terjadi bahwa perempuan yang tinggal untuk mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia. Karena ketekunan diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran mengatakan kepada kita: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

Jumat, 05 Juni 2009

ಬಬಂಗ್ ಸೇಳಮತ್ ಉಳಂಗ್ ಅಹುನ್ ಹ್ಯಃ ಬಂಗ...
ಯಹ... ಮೆಸ್ಕಿ ಆಕು ನ್ಗೆರ್ತಿ ಆಕು ನ್ಗ್ಗಕ್ ಬೆಗಿತು ಬೆರರ್ತಿ ಉಅತ ಕಾಮು...
ಯಹ...
ಆಕು ಕುಮ ಒರಂಗ್ ಬೋಡೊ...
ಯಂಗ್ ಉದ್ ತೆರ್ಲನ್ಜುರ್ ಸಿಂಗ್ ಸಮ ಕಾಮು....
ಆಕು ನ್ಗ್ಗಕ್ ನ್ಗೆರ್ತಿ ಸಮ ಪೆರಸಾನ್ ಇನಿ ಸುಂಗ್ಗುಹ್....
ಕದಂಗ್ ಆಕು ನಗರಸ ಕಾಲು ಆಕು ಬೆನ್-ಬೆನ್ cinta ಮ ಕಮುಹ್....
ತಾಪಿ ದಿ ಸಿಸಿ lain ಆಕು ತು ಕಿಂತ ಕಾಮು ಬುಕನ್ ಉಅತ ಯಹ ಇನಿಲಃ ಕಿಂತ...
ಮುಂಗ್ಕಿನ್...
ಆಕು ಅಕನ್ ದಿಂ ದಲಂ ಪೆರಸಾನ್ ಇನಿ....
ಆಕು ಸೇನಂಗ್ ಅಸಲ ಕಾಮು ಸೇನಂಗ್ ಬಬಂಗ್,
ದಂ ಬಿಅರ್ ಪಪನ್ ಇನಿ ಮೆಂಜಡಿ ಸಕ್ಸಿ ಬಿಸು ಪೆರಸಾಂಕು ಉಅತ ಕಾಮು...
ಇ ಲವ್ ಯೌ ಸುಸ್ಮಹೆಂದರ

Sanggahan Da Vinci Code : Maria Magdalena

Menanggapi isu santer sejak beredarnya novel Da Vinci Code yang mengatakan Yesus menikah dengan Maria Magdalena. Banyak pihak yang kemudian mengkait-kaitkan bahwa "murid yang dikasihi Yesus" itu adalah Maria Magdalena.

Daripada mempercayai ataupun menolak klaim tersebut dengan tanpa dasar, sebaiknya kita teliti bersama didalam Alkitab kita. Benarkah Alkitab merujuk "murid yang dikasihi Yesus" adalah seorang perempuan dan bukan Yohanes bin Zebedeus salah satu dari 12 murid?, dibawah ini adalah penjelasannya. :


Tuduhan :

Quote:
Yohannes 13 : 21-25 : Setelah Yesus berkata demikian ia sangat terharu,lalu bersaksi,” Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya seorang dari murid yesus, yaitu murid yang dikasihinya bersandar dekat kepadanya disebelah kanannya. Kepada murid itu Simon Petrus memberikan isyarat dan berkata “Tanyakanlah siapa yg dimaksudkannya. Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepadanya ” Tuhan siapakah itu ?”


Ada beberapa keganjilan dalam ayat tersebut yaitu penulis alkitab menyembunyikan identitas Murid Yang dikasihi Yesus dengan tidak menyebutkan namanya, sedangkan bagi para murid Yesus lainnya, secara jelas identitasnya dituliskan penulis. Alkitab.

Menurut analisa saya hal ini memang sengaja dilakukan penulis Alkitab untuk menghilangkan peran Istri Yesus (Maria Magdalena) karena Fakta bahwa Yesus memiliki kekasih sangat menakutkan bagi kepercayaan Kristen, bayangan bahwa Yesus melakukan hubungan intim dan memiliki keturunan, akan semakin memperkuat dugaan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang beriman kepada Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri.


Setidaknya ada beberapa poin analisa ayat-ayat alkitab yang mendukung hasil analisa ini.


1. Analisa Berdasarkan Yohannes 13 : 21-25

Setelah Yesus berkata demikian ia sangat terharu,lalu bersaksi,” Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya seorang dari murid yesus, yaitu murid yang dikasihinya bersandar dekat kepadanya disebelah kanannya. Kepada murid itu Simon Petrus memberikan isyarat dan berkata “Tanyakanlah siapa yg dimaksudkannya. Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepadanya ” Tuhan siapakah itu ?” (Alkitab Terjemahan Baru Yoh 13 : 21-25)


Maka ada sa-orang dari moeridnja, jang ditjinta Jesoes, itoe bersender didadanja (Yoh 13: 23) Alkitab Klinkert 1963


silahkan di cek pada link berikut : http://sabdaweb.sabda.org/bible/vers...ersion=kl_1863

Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa Murid ini bersandar di dada Yesus pada versi lain malah disebutkan berbaring di pangkuan Yesus, Sikap bersandar di dada Yesus atau berbaring dipangkuan Yesus menunjukkan kemesraan wanita terhadap pria yang dicintainya. Tentu wanita ini pasti adalah Istri Yesus, karena tidak mungkin Yesus bermesraan dengan seorang wanita yang bukan Istrinya.



JAWAB :


Bahasa Yunani mempunyai grammar yang lebih kaya daripada bahasa Inggris. Maka, Injil Kanonik, secara textual linguistic, tidak bisa diplesetkan. :


* Yohanes 13:23
LAI Terjemahan Baru (TB), Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya
Klinkert 1863, Maka ada sa-orang dari moeridnja, jang ditjinta Jesoes, itoe bersender didadanja.
King James Version (KJV), Now there was leaning on Jesus' bosom one of his disciples, whom Jesus loved.
Textus Receptus (TR), ην δε ανακειμενος εις των μαθητων αυτου εν τω κολπω του ιησου ον ηγαπα ο ιησους
TR Translit interlinear, ên de {(adapun)} anakeimenos [1] heis [2] {satu} tôn [3] {dari} mathêtôn [4] {murid-murid} autou {Nya} en {pada} tô kolpô {dada} tou iêsou {Yesus} hon [5] {(dia) yang} êgapa {mengasihi}ho iêsous {Yesus}


Catatan :

[1] : ανακειμενος - anakeimenos : verb - ditulis dengan bentuk present middle or passive deponent participle - nominative singular masculine
Dari kata "ανακειμαι - anakeimai", leksikon Yunani artinya to recline (as a corpse or at a meal) -- guest, lean, lie, sit (down, at meat), at the table


[2] : εις - heis : adjective - ditulis dalam bentuk nominative singular masculine
Leksikon Yunani : one -- a(-n, -ny, certain), + abundantly, man, one (another), only, other, some.

Bahasa Yunani Perjanjian Baru menggunakan tiga kata yang diterjemahkan dengan satu yaitu heis (maskulin), mia (feminin), dan hen (netral).
Kata bilangan satu, dua, tiga, dan seterusnya menggunakan bentuk maskulin, "heis, duo, treis, tettares, pente" dan seterusnya.
Jika ada nomina yang feminin, maka akan digunakan mia, duo, tria, tettara tetapi tidak digunakan untuk menghitung secara berurutan, melainkan menerangkan kuantitas nomina yang feminin.
Ayat ini menggunakan kata "heis" yang maskulin.


[3] : των - tôn : definite article - ditulis dalam bentuk genitive plural masculine
Dari kata "ο - ho", leksikon Yunani : the definite article; the (sometimes to be supplied, at others omitted, in English idiom) -- the, this, that, one, he, she, it, etc.


[4] : μαθητων - mathêtôn : noun - ditulis dalam bentuk genitive plural masculine
Dari kata "μαθητης - mathêtês", leksikon Yunani : a learner, i.e. pupil -- disciple.
Kata tôn mathêtôn menunjuk bahwa murid yang ikut perjamuan makan itu semuanya laki-laki.


[5] : ον - hon : relative pronoun - ditulis dalam bentuk accusative singular masculine
Dari kata "ος - hos", leksikon Yunani, the relatively (sometimes demonstrative) pronoun, who, which, what, that -- one, (an-, the) other, some, that, what, which, who(-m, -se), etc.


Berdasarkan kajian teks diatas. Maka, Yohanes 13:23, menulis "Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya" semuanya dalam bentuk "maskulin". Maka tidak ada kemungkinan pengertian bahwa "murid yang dikasihiNya" itu adalah seorang perempuan.


"Murid yang dikasihiNya", menduduki tempat di sebelah Yesus. Karena itu ia dapat bersandar pada dada sang Juruselamat mengingat posisi berbaring miring dengan bertumpu pada satu siku tangan yang biasa dipakai. Maka kepada murid yang dikasihiNya inilah Maria ibu Yesus ini dipercayakan (Yohanes 19:26-27).


Saya tidak tidak sependapat (dengan Novel Da Vinci Code) atau tafsir seperti diatas bahwa Maria Magdalena makan bersama-sama dengan Yesus Kristus di saat perjamuan terakhir, dan tidak bisa ditafsirkan bahwa murid yang dikasihiNya itu adalah Maria Magdalena.


Berdasar kajian teks diatas, saya lebih percaya Alkitab ketimbang buku Dan Brown ataupun tafsir lain; didalam bagian lain Alkitab menulis begini:


* Matius 26:20
LAI TB, "Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu."
KJV, Now when the even was come, he sat down with the twelve.
TR, οψιας δε γενομενης ανεκειτο μετα των δωδεκα
Translit Interlinear, opsias {malam} de {adapun} genomenês {setelah tiba} anekeito {Ia duduk} meta{bersama} tôn {itu} dôdeka {Dua-Belas (murid)/ The Twelve}


* Markus 14:17
LAI TB, "Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu."
KJV, And in the evening he cometh with the twelve.
TR, και οψιας γενομενης ερχεται μετα των δωδεκα
Translit Interlinear, kai {adapun} opsias {malam} genomenês {ketika telah tiba } erchetai {Ia datang} meta {dengan} tôn {itu} dôdeka{Dua-Belas (murid)/ The Twelve}


Dua ayat dengan tegas menulis bahwa Yesus makan bersama-sama "dua belas" murid (THE TWELVE/DÔDEKA) tanpa adanya perempuan.


Tuduhan :

Quote:
2. Analisa Berdasarkan Yohannes 19:25-26

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" (Yoh 19:26)

Berdasarkan ayat ini pula kita ketahui Yesus menunjukkan rasa tanggung jawabnya kepada ibunya sepeninggal Yesus, dengan menyerahkan ibunya untuk diterima di rumah murid yang dikasihi Yesus. Murid yang dikasihi ini bisa Maria atau Maria Magdalena. Tidak mungkin Yohannes seperti anggapan beberapa Netter Kristen.



JAWAB :


* Yohanes 19:25
LAI TB, Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
KJV, Now there stood by the cross of Jesus his mother, and his mother's sister, Mary the wife of Cleophas, and Mary Magdalene.
TR, ειστηκεισαν δε παρα τω σταυρω του ιησου η μητηρ αυτου και η αδελφη της μητρος αυτου μαρια η του κλωπα και μαρια η μαγδαληνη
Translit Interlinear, eistêkeisan {disitu berdiiri} de {di lain pihak} para {dekat} tô staurô {salib} tou iêsou {Yesus} hê mêtêr {ibu} autou {Nya} kai {dan} hê adelphê tês {saudara perempuan} mêtros {dari ibu} autou {-Nya} maria {Maria} hê tou {istri} klôpa {Klopas} kai {dan} maria {Maria} hê {dari} magdalênê {Magdala}


* Yohanes 19:26
LAI TB, Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu, inilah, anakmu!'
KJV, When Jesus therefore saw his mother, and the disciple standing by, whom he loved, he saith unto his mother, Woman, behold thy son!
TR, ιησους ουν ιδων την μητερα και τον μαθητην παρεστωτα ον ηγαπα λεγει τη μητρι αυτου γυναι ιδου ο υιος σου
Translit Interlinear, iêsous {Yesus} oun {oleh karena itu} idôn {melihat} tên mêtera {ibu}kai {dan} ton [1] mathêtên {murid} [2] parestôta {berdiri} [3] hon {yang (maskulin)} [4] êgapa {Dia mengasihi} legei {Dia berkata} tê mêtri {kepada ibu} autou {-Nya} gunai {wahai perempuan} idou {lihatlah engkau} ho huios {anak (anak laki-laki/ "son")} sou {-mu}
KJV Interlinear, iêsous {Jesus} oun {therefore} idôn {seeing} tên mêtera {His mother} kai {and} ton {the} [1] mathêtên {disciple} [2] parestôta {standing by} [3] hon {whom (masculine)} [4] êgapa {He loved} legei {says} tê mêtri autou {to His mother} gunai {woman} idou {behold} ho huios sou {thy son }


Catatan :

Perhatikan frasa :
"and the disciple standing by, whom he loved" :
Yunani -- και τον μαθητην παρεστωτα ον ηγαπα --
Translit -- kai ton mathêtên parestôta hon êgapa --

[1] : τον - ton : definite article - ditulis dalam bentuk accusative singular masculine.
Dari kata "ο - ho" - ho, leksikon Yunani, the definite article; the (sometimes to be supplied, at others omitted, in English idiom) -- the, this, that, one, he, she, it, etc.


[2] : μαθητην - mathêtên : noun - ditulis dalam bentuk accusative singular masculine
Dari kata "μαθητης - mathêtês", leksikon Yunani : a learner, i.e. pupil -- disciple.

[3] : παρεστωτα - parestôta : verb - ditulis dalam bentuk perfect active passive - accusative singular masculine
Dari kata "παριστημι - paristemi", leksikon Yunani, assist, bring before, command, commend, give presently, present, prove, provide, shew, stand (before, by, here, up, with), yield.

[4] : ον – hon : relative pronoun - ditulis dalam bentuk accusative singular masculine
Dari kata "ος - hos" : Leksikon Yunani : the relatively (sometimes demonstrative) pronoun, who, which, what, that -- one, (an-, the) other, some, that, what, which, who(-m, -se), etc.


Ternyata frasa "and the disciple standing by, whom he loved" -- Yunani Translit -- "kai ton mathêtên parestôta hon êgapa" --
Semuanya ditulis dalam bentuk maskulin - tunggal sehingga tidak menyisakan kesempatan terhadap tafsiran yang ingin merujuk frasa tersebut terhadap sosok perempuan Maria Magdalena.

Dan tentu kata "ο υιος σου - ho huios sou" (thy son), tidak boleh begitu saja diabaikan, yang menghubungkan dengan kata "murid yang dikasihiNya" tadi yang ditunjuk dengan kata "hon".

SON/ anak laki-laki :
Tunggal : υιος - huios
Jamak : υιοι - huioi

DAUGHTHER/ anak perempuan :
Tunggal : θυγατηρ - thugatêr
Jamak : θυγατερες – thugateres



* Yohanes 19:27
LAI TB, Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 'Inilah ibumu!' Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
KJV, Then saith he to the disciple, Behold thy mother! And from that hour that disciple took her unto his own home.
TR, ειτα λεγει τω μαθητη ιδου η μητηρ σου και απ εκεινης της ωρας ελαβεν αυτην ο μαθητης εις τα ιδια
Translit Interlinear, eita {kemudian} legei {Dia berkata} tô mathêtê {kepada murid} idou {lihatlah engkau} hê mêtêr {ibu} sou {-mu} kai {dan} ap {dari} ekeinês {itu} tês hôras {jam} elaben {ia menerima} autên {-nya} ho mathêtês {murid} eis {ke dalam} ta idia {miliknya}



Ada pendapat yang mengatakan bahwa : Yohanes bukanlah murid yang disebut “yang dikasihi-Nya”. Dengan merujuk pada ayat lain yaitu Matius 26:56 yang mengatakan bahwa murid-murid Yesus semuanya melarikan diri, maka tidak mungkin Yohanes ada di Golgota saat Yesus disalib. Lebih jauh lagi penyanggah ini mengatakan bahwa “murid yang dikasihi-Nya” itu bukan Yohanes, melainkan Maria Magdalena (reff. Novel Da Vinci Code).
Namun kita bisa melihat pada Yohanes 19:26 yang jelas merujuk pada Yohanes yang dikatakan menjadi "anak laki-laki (son)" bagi Maria ibu Yesus.

Menjawab isu yang cukup santer seperti itu pada dewasa ini, marilah kita kaji ayatnya sbb :


* Matius 26:56
LAI TB, Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
KJV, But all this was done, that the scriptures of the prophets might be fulfilled. Then all the disciples forsook him, and fled.
TR, τουτο δε ολον γεγονεν ινα πληρωθωσιν αι γραφαι των προφητων τοτε οι μαθηται παντες αφεντες αυτον εφυγον
Translit Interlinear, touto {ini} de {yaitu} holon {semua} gegonen {terjadi} hina {supaya} plêrôthôsin {boleh dipenuhi} hai graphai {(nubuat) kitab-kitab} tôn prophêtôn {nabi-nabi} tote {kemudian} hoi {itu} mathêtai {murid-murid} pantes {semua} aphentes {meninggalkan} auton {Dia} ephugon {melarikan diri}


Matius 26:56 adalah peristiwa di Taman Getsemani, tempat kejadian dimana Yesus ditangkap, di dalam kepungan prajurid-prajurid Romawi, murid-murid Yesus semuanya melarikan diri, benar.

Proses penyaliban Yesus sangat panjang, Ia diadili, berkali-kali, Ia disiksa, Ia memikul salib sampai ke bukit Golgota, dan Ia disalib disana.
Di dalam proses ini, sebagian murid-murid melihat dari jauh. Salah satu contohnya adalah Petrus, ia berada diluar halaman ketika Yesus diadili di hadapan Mahkamah Agama (lihat Matius 26:57 bandingkan dengan Matius 26:69).

Matius menceritakan, memang pada saat peristiwa terjadi di Taman Getsemani; semua murid 'melarikan diri'. Tetapi kemudian ada sebagian murid yang mengikutinya (salah satunya adalah Petrus, meskipun pada saat itu pula ia menyangkali gurunya).


Yohanes bin Zebedeus, menceritakan pengalaman pribadinya; besar kemungkinannya ia-pun ikut melarikan diri pada saat peristiwa di Taman Getsemani tempat gurunya ditangkap, seperti yang ditulis oleh Matius.
Tetapi ia tidak seterusnya melarikan diri, ia mendatangi gurunya saat gurunya itu tergantung di kayu salib di Golgota, disinilah terjadi percakapan antara Yesus dengan Yohanes, murid yang dikasihiNya.

Secara khusus, Yesus memberikan pesan agar Maria ibuNya memperlakukan Yohanes sebagai anaknya "thy son", (Yunani, ho huios sou, Yohanes 19:26). Dan kemudian Yohanes melakukan apa yang diperintahkan Yesus, ia menerima Maria ibu Yesus, di rumahnya Yohanes 19:27.



Tuduhan :

Quote:
3. Analisa Berdasarkan Yohannes 21: 7

Yoh. 21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Jika dianalisa sekilas kita akan memperoleh gambaran bahwa murid yang dikasihi Yesus bukan wanita, karena Petrus tidak segan untuk tidak berpakaian di depannya.

Namun pertanyaannya, mengapa murid yang dikasihi Yesus tidak dicatat bersama-sama segera mengenakan pakaian kemudian terjun berenang di danau seperti dilakukan Petrus.. , padahal sebagai Murid Yang dikasihi Yesus ia pasti lebih antusias untuk mendekati Yesus…?

Hal ini tidak lain karena Murid Yang dikasihi Yesus tidak pernah membuka pakaiannya ketika mencari ikan, dan juga tidak tangkas untuk berenang seperti Petrus, sehingga jelas ia adalah wanita. Disisi lain kondisi Petrus yang tidak berpakaian tidak layak diasumsikan telanjang bulat mengingat dia adalah murid Yesus, melainkan hanya melepas sebagian pakaian atasnya.



JAWAB :


* Yohanes 21:7
LAI TB, Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
KJV, Therefore that disciple whom Jesus loved saith unto Peter, It is the Lord. Now when Simon Peter heard that it was the Lord, he girt his fisher's coat unto him, (for he was naked,) and did cast himself into the sea.
TR, λεγει ουν ο μαθητης εκεινος ον ηγαπα ο ιησους τω πετρω ο κυριος εστιν σιμων ουν πετρος ακουσας οτι ο κυριος εστιν τον επενδυτην διεζωσατο ην γαρ γυμνος και εβαλεν εαυτον εις την θαλασσαν
Translit Interlinear, legei {berkata} oun {lalu} ho [1] mathêtês [2] {murid} ekeinos [3] {itu} hon [4] {(dia) yang} êgapa {mengasihi} ho iêsous {Yesus} tô petrô {kepada Petrus} ho kurios {Tuhan} estin {(itu) adalah} simôn {Simon} oun {Maka} petros {Petrus} akousas {ketika mendengar} hoti {bahwa} ho kurios {Tuhan} estin {(itu) adalah} ton ependutên {pakaian luar} diezôsato {mengenakan} ên {ia adalah} gar {sebab} gumnos {tanpa pakaian luar} kai {lalu} ebalen {menerjunkan} eauton {dirinya} eis {kedalam} tên thalassan {danau}


Catatan :

[1] : ο - ho : definite article - ditulis dalam bentuk nominative singular masculine
Dari kata "ο - ho", leksikon Yunani : the definite article; the (sometimes to be supplied, at others omitted, in English idiom) -- the, this, that, one, he, she, it,

[2] : μαθητης - mathetes : noun - ditulis dalam bentuk nominative singular masculine
Dari kata "μαθητης - mathêtês", leksikon Yunani : a learner, i.e. pupil -- disciple.


[3] : εκεινος - ekeinos demonstrative pronoun - ditulis dalambentuk nominative singular masculine
Dari kata "εκεινος - ekeinos",Leksikon Yunani : that one (or (neuter) thing); often intensified by the article prefixed -- he, it, the other (same), selfsame, that (same, very), their, them, they, this, those.


[4] : ον – hon : relative pronoun - ditulis dalam bentuk accusative singular masculine
Dari kata "ος - hos" : Leksikon Yunani : the relatively (sometimes demonstrative) pronoun, who, which, what, that -- one, (an-, the) other, some, that, what, which, who(-m, -se), etc.

Secara "textual Linguistic" Murid yang dikasihi Yesus dalam ayat diatas, adalah laki-laki (maskulin).


Sekarang, secara konteks marilah kita juga menganalisa ayat diatas dengan membaca juga ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya dalam satu perikop, sbb :


* Yohanes 21:1-14
21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.


Ayat-ayat diatas menulis tentang kisah Yesus yang menampakkan diri lagi di pantai danau Tiberias, dan penampakkan di Galilea ini terjadi sesudah penampakkan di Yerusalem. Ayat 2, menulis "anak-anak Zebedeus" (bandingkan Markus 3:17), karena nama orang-orang ini tidak disebutkan, maka justru inilah merupakan dukungan terhadap Yohanes yang menuliskan kitab ini, sebagaimana ia juga sering merujuk dirinya (tanpa nama), dan menyebut dirinya "murid yang dikasihi Yesus".

Ayat 3 dengan jelas sekali menunjuk kepada profesi Petrus sebagai penangkap ikan, disini menunjukkan kemiripan yang menarik dengan laporan Lukas tentang pemanggilan murid-muird pertama (bandingkan Lukas 5:1-11). Tindakan Petrus kembali ke profesi semula ini menunjukkan keputus-asaannya dan ia kembali kepada pekerjaannya dulu. Pekerjaan ini tentu tidak melibatkan seorang "perempuan" dan ia bersama-sama dengan murid yang juga dulunya berprofesi sebagai nelayan kembali untuk menangkap ikan. Namun kerja keras semalaman ini tidak membuahkan hasil (sejajar dengan Lukas 5:5).

Ayat 4-8, Yohanes melihat prinsip rohani disini, karena ia selanjutnya menunjukkan perbedaannya, ketika Yesus tampil pada peristiwa itu. Yesus menyapa murid-muridNya dengan menanyakan adakah mereka mempunyai ikan (lauk-pauk untuk dimakan). Dengan perintah Yesus, jala itu diterbarkan sekali lagi disebelah kanan perahu dan hasilnya adalah luar biasa sekali (lihat ayat 11). Ayat 7, adalah murid yang dikasihi Yesus itulah yang pertama-tama mengenal Tuhan, namun ia tidak berbuat lebih daripada memberitahukannya kepada Petrus, yang selalu bertindak atas dasar yang didengarnya tanpa mencoba mnguji kebenarannya (Tindakan Petrus yang gegabah ini cocok sekali dengan gambaran umum mengenai dia yang dicatat dalam kitab-kitab Injil).

Ayat 11-14 mencatat tentang jumlah ikan yang banyak yang dihasilkan, setelah kedatangan Yesus. Para murid makan bersama-sama dengan Yesus. Kisah penangkapan ikan ini jelas sekali tidak melibatkan adanya "perempuan". Dan jelas sekali bahwa istilah "murid yang dikasihi Yesus" adalah cara Yohanes (penulis Injil Yohanes) dalam merujuk tentang dirinya.


Tuduhan :

Quote:
4. Analisa Berdasarkan Yohannes 21: 20

Yoh. 21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

Melalui ayat ini kita mendapatkan informasi bahwa murid yang dikasihi Yesus selalu mengikuti Yesus, berjalan di belakang Yesus bukan berdampingan bersama-sama Yesus dan Petrus,



JAWAB :


Arti murid atau disciple (Ibrani, LIMMUD/TALMID; Yunani MATHÊTÊS, Latin DISCIPULUS), adalah "follow behind".
Dalam kebudayaan zaman dulu seorang guru selalu berjalan didepan, murid-muridnya mengikut dari belakang. Murid tidak berjalan di depan guru ataupun berjalan berjejer dengan gurunya. Dalam kisah-kisah dalam kitab Injil menggambarkan bahwa memang Yesus selalu berjalan didepan daripada murid-muridNya.

Salah satu contohnya, kita baca bersama ayat dibawah ini :


* Markus 8:27-38
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
8:37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."


Tuduhan :

Quote:
hal ini menunjukkan Murid Yang dikasihi Yesus adalah wanita yang ber etika, karena apabila ia seorang pria, sebagai murid yang paling dikasihi Yesus sangat ganjil jika ia justru mengikuti jauh di belakang kumpulan Yesus dan Petrus .



JAWAB


Murid yang "mengikuti" dalam Yohanes 21:20, bahasa aslinya ditulis dalam bentuk "maskulin". (lihat penjelasan dibawah)



Tuduhan :

Quote:
6. Analisa berdasarkan Yohannes 21:21-22

Yohannes 21:21-22 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

Ketika mengetahui bahwa Yesus akan “pergi”, Petrus mengajukan pertanyaan tentang nasib Murid yang dikasihi Yesus sepeninggalnya. Pertanyaan ini memang sangat layak disampaikan jika seorang Istri akan ditinggal suaminya (Yesus), dalam hal ini Murid yang dikasihi Yesus adalah istriYesus.

Menurut umat Kristen, Murid yang dikasihi Yesus adalah Yohannes , sehingga justru sangat ganjil jika menanyakan nasib Yohannes sepeninggal Yesus, padahal murid-murid Yesus lainnya juga banyak , apalagi Yohannes tidak ada hubungan apapun dengan Yesus selain hubungan Guru dan murid, seperti halnya murid-murid lainnya.



JAWAB :


Kita baca bersama ayat-ayat sebelumnya, agar dapat dimengerti konteks ayat dalam Yohanes 21:20 :


* Yohanes 21:17-19 Gembalakanlah domba-domba-Ku
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."


* Yohanes 21:20-25 Murid yang dikasihi Yesus
21:20 LAI TB, Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
KJV, Then Peter, turning about, seeth the disciple whom Jesus loved following; which also leaned on his breast at supper, and said, Lord, which is he that betrayeth thee?
TR, επιστραφεις δε ο πετρος βλεπει τον μαθητην ον ηγαπα ο ιησους ακολουθουντα ος και ανεπεσεν εν τω δειπνω επι το στηθος αυτου και ειπεν κυριε τις εστιν ο παραδιδους σε
Translit Interlinear, epistrapheis {ketika berbalik} de ho petros {Petrus} blepei {melihat} ton mathêtên {murid} hon {(dia) yang} êgapa {mengasihi} ho iêsous {Yesus} akolouthounta {sedang mengikuti} hos {yang} kai {juga} anepesen {pernah bersandar} en {ditengah} tô deipnô {perjamuan} epi {pada} to stêthos {dada} autou {Nya} kai {dan} eipen {berkata} kurie {ya Tuhan} tis {siapa} estin ho {yang} paradidous {mengkianati} se {Engkau?}

Catatan :

ακολουθουντα – akolouthounta : ditulis dalam bentuk verb - present active passive - accusative singular masculine dari kata "ακολουθεω - akoloutheô" (Leksikon Yunani, to be in the same way with, i.e. to accompany (specially, as a disciple) -- follow, reach).

Juga perhatikan kata ος – hos adalah relative pronoun - nominative singular masculine
the relatively (sometimes demonstrative) pronoun, who, which, what, that -- one, (an-, the) other, some, that, what, which, who(-m, -se), etc.


21:21 LAI TB, Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?
KJV, Peter seeing him saith to Jesus, Lord, and what shall this man do?
TR, τουτον ιδων ο πετρος λεγει τω ιησου κυριε ουτος δε τι
Translit Interlinear, touton {orang ini (maskulin)} idôn {ketika melihat} ho petros {Petrus} legei {berkata} tô iêsou {kepada Yesus} kurie {ya Tuhan} houtos {atas (orang) ini (maskulin)} de {tetapi} ti {apa?}.
KJV Interlinear, touton {him} idôn {seeing} ho petros {Peter} legei {says} tô iêsou {to Jesus} kurie {Lord} houtos {of this man} de {but} ti {what?}.


Catatan :

τουτον – touton : demonstrative pronoun - accusative singular masculine
this (person, as objective of verb or preposition) -- him, the same, that, this.

ουτος – houtos demonstrative pronoun - nominative singular masculine
the he (she or it), i.e. this or that (often with article repeated) -- he (it was that), hereof, it, she, such as, the same, these, they, this (man, same, woman), which, who.


Kata ganti orang ketiga :


TUNGGAL :

Maskulin :
Nominatif tunggal : ουτος - houtos
Genitif tunggal : τουτου - toutou
Datif tunggal : τουτω - toutô
Akusatif tunggal : τουτον - touton

Feminin :
Nominatif tunggal : αυτη - hautê
Genitif tunggal : ταυτης - tautês
Datif tunggal : ταυτη - tautê
Akusatif tunggal : ταυτην - tautên

Netral :
Nominatif tunggal : τουτου - touto
Genitif tunggal : τουτου - toutou
Datif tunggal : τουτω - toutô
Akusatif tunggal : τουτο - touto


JAMAK :

Maskulin :
Nominatif jamak : ουτοι - houtoi
Genitif jamak : τουτων - toutôn
Datif jamak : τουτοις - toutois
Akusatif jamak : τουτους - toutous

Feminin :
Nominatif jamak : αυται - hautai
Genitif jamak : τουτων - toutôn
Datif jamak : ταυταις - tautais
Akusatif jamak : ταυτας - tautas

Netral :
Nominatif jamak : ταυτα - tauta
Genitif jamak : τουτων - toutôn
Datif jamak : ουτοις - toutois
Akusatif jamak : ταυτα - tauta


Kata ganti orang ke-3 bentuk akusatif tunggal : "touton" (maskulin) dan bentuk nominatif tunggal : "houtos" (adalah juga maskulin). Maka jelas bahwa "murid yang dikasihi" yang dimaksud dalam Yohanes 21:20 adalah Yohanes.

21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

21:24 LAI TB, Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
KJV, This is the disciple which testifieth of these things, and wrote these things: and we know that his testimony is true.
TR, ουτος εστιν ο μαθητης ο μαρτυρων περι τουτων και γραψας ταυτα και οιδαμεν οτι αληθης εστιν η μαρτυρια αυτου
Translit Interlinear, houtos estin {dia (maskulin) inilah} ho mathêtês {murid} ho {yang} marturôn {memberi kesaksian} peri {tentang} toutôn {(hal-hal) ini} kai {dan} grapsas {(yang) telah menulis} tauta {(hal-hal) ini} kai {dan} oidamen {kita tahu} hoti {bahwa} alêthês {benar} estin {adalah} hê marturia {kesaksian} autou {nya}

21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.


"Murid yang dikasihi Yesus" yang bersaksi mencatat perintah Yesus untuk Petrus :

Ayat 17 adalah perintah Yesus kepada Petrus untuk menggembalakan domba-dombaNya, ini adalah bahasa alegoris untuk menunjuk kepada "penggembalaan" umat yang percaya kepada Yesus. Umat yang diibaratkan sebagai "domba-domba" sangat berharga bagi Yesus, dan untuk itulah Dia mengorbankan nyawa-Nya demi mereka. Petrus memerlukan kasih untuk membangku jabatan sebagai gembala. Ayat 18-19, Penerimaan tugas ini ternyata berharga mahal. Masa muda Petrus merupakan masa yang bebas. Pada suatu hari kebebasan itu akan diambil, tetapi nanti bila ia sudah tua. Nubuat ini memastikan tahun-tahun pelayanan bagi Petrus. "mengulurkan tanganmu" adalah nubuat yang menyatakan bahwa Petrus akan mati dengan cara demikian. Tradisi gereja mula-mula membenarkan bahwa Petrus mati dengan cara disalib. Bagimana cara Petrus mati, dia akan dihormati karena mengalami kematian dengan cara yang sama seperti yang dialami Tuhannya. "Ikutlah aku" adalah ajakan Yesus kepada Petrus, adalah panggilan untuk hidup setia dan tidak goyah, berani menghadapi apapun, seperti yang dilakukan Yesus ketika menjalani siksa salib.

Ayat 20, terhadap ajakan "Ikutlah aku", Yohanes (yang dirujuk dalam ayat ini dengan "murid yang dikasihi Yesus") juga mengikut, walau tanpa diajak. Petrus melihat hal itu dan memberikan tanggapan. Selaku teman Yohanes, Petrus ingin tahu rencana Tuhan bagi masa depan Yohanes ini. Pada ayat 22, bisa kita baca jawaban Yesus yang menegur Petrus, karena perhatiannya beralih kepada masa depan Yohanes. Ayat 23 mencatat jawaban Yesus yang mengatakan "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu", segera disalah tafsirkan oleh para murid lainnya dengan mengartikannya bahwa "Yohanes akan hidup terus hingga Tuhan datang kembali". Maka bisa kita lihat disini, kesalah pengertian ini akibat mereka mengabaikan kata "jikalau". Maka, Yohanes sendirilah yang meluruskan salah pengertian ini.

Ayat 24, perhatikan kata "Dialah" yang mengacu kepada "murid itu" didalam ayat 23, yaitu Yohanes. Dialah yang memberi kesaksian dan dituliskan dalam kitab ini.

Perikop ini cukup menjelaskan, bahwa "murid yang dikasihi Yesus" adalah Yohanes, dialah yang bersaksi dan sebagai penulis Kitab Injil Yohanes ini. Tidak ada relevansinya jika istilah "murid yang dikasihi Yesus" dibelokkan kepada pribadi yang lain.



Tuduhan :

Quote:
5. Analisa berdasarkan Yohannes 11: 3

Yoh. 12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu

Ayat diatas menurut ilmuan sejarah menerangkan tata cara ritual upacara pernikahan Yahudi yang dilakukan oleh Yesus dan Maria.



JAWAB :


Maria yang mengurapi Yesus dalam Yohanes pasal 12 itu bukan Maria Magdalena (Maria dari Magdala), melainkan Maria dari Bethany (saudara dari Martha dan Lazarus), jelasnya kita baca bersama :


* Yohanes 12:1-7
12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.


Perhatikan ayat 1, Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Lazarus ini mempunyai saudara perempuan Maria dan Marta. Lihat ayat dibawah ini :


* Yohanes 11:1-3
11:1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
11:2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."


Yohanes dengan jelas menulis siapa Maria dari Betania ini, bahwa ia adalah saudara Marta dan Lazarus. Maria saudara Lazarus dan Marta tinggal di Bethani, yang secara mendalam mengabdi kepada Yesus dan bersesuaian karakternya yang tertulis dalam Lukas 10:38-42. Perhatikan dalam Yohanes 12:2 yang bersesuaian dengan Lukas 10 menulis bahwa Marta, kakak dari Maria melayani Yesus dalam perjamuan itu.



Tuduhan :

Quote:
Semua jejak-jejak asmara Yesus yang tercecer di alkitab tersebut diatas, membuktikan kebenaran kutipan pada Gospel of Philip berikut ini :

“And the companion of the Saviour is Mary Magdalene. Christ loved her more than all the disciples and used to kiss her often on her mouth. The rest of the disciples were offended by it and expressed disapproval. They said to him, “Why do you love her more than all of us?”

Mari kita diskusikan thread ini dengan bijaksana…



JAWAB :


YESUS TIDAK MENIKAH


Yesus tidak menikah ataupun melakukan perbuatan seksual, meskipun tidak ditulis langsung dalam Alkitab , kita dapat simpulkan dari :

1) Alkitab adalah kebenaran yang tertinggi dan di dalam Alkitab tidak ada suatu ayat pun yang menunjukkan bahwa Yesus telah menikah atau ayat yang mengarah ke hal itu.

2) Yesus adalah Tuhan dan juga manusia. Jelas disini fungsinya sebagai Tuhan , Ia adalah kudus dan tidak bisa bersatu dengan manusia yang penuh dosa. Kekudusan tidak dapat bersatu dengan dosa manusia. Allah sangat membenci dosa. Ingat Upah dosa adalah maut (Roma 6:23) dan semua manusia berdosa (Roma 3:23).

3) Tuhan Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk menyelamat kan manusia berdosa , hanya itu tidak ada hal lain dan itu telah dilakukanNya di atas kayu salib. Tentunya Ia harus benar-benar berkonsentrasi penuh. Di dalam Alkitab dapat kita baca bahwa Tuhan Yesus sibuk mengajar, menyembuhkan orang sakit, kerasukan setan, dsb.

4) Kalau Yesus menikah dan melakukan perbuatan seksual , mungkin saja di dalam Matius 1 (silsilah ttg Tuhan Yesus) akan ada keturunan dari Tuhan Yesus.

5) Meskipun dalam kebiasaan Yahudi menikah adalah suatu kewajiban, tetapi ada juga beberapa tokoh Alkitab seperti Paulus dan Barnabas dan Yohanes Pembabtis yang tidak menikah. Jadi tidak dapat disimpulkan bahwa karena kebiasaan begini maka Tuhan Yesus juga harus menikah dan melakukan perbuatan seksual.

6) Kalaupun Yesus memang tidak menikah, bukan berarti pula Yesus dimungkinkan pernah melakukan perbuatan seksual, perbuatan hubungan-seksual diluar penikahan adalah zinah.
Dan sesuai dengan ajaranNya sendiri Yesus mengajar tantang perzinahan, Yesus mengajar murid-muridNya menjunjung tinggi kesucian perkawinan. Bahkan perzinahan dalam pikiranpun sudah termasuk zinah (Matius 5:27-30). Yesus tidak melakukan perbuatan dosa ini karena didalam Dia tidak ada dosa

7) KelahiranNya yang bukan hasil pembuahan benih laki-laki (hasil hubungan seksual) melainkan dari Roh Kudus (Matius 1:20) cukup memberikan alasan bahwa Yesus tidak melakukan hubungan seksual, karena itu bukan kodratNya. Dia adalah Allah yang menjelma, kelahiranNya adalah dari Roh Kudus, benih ilahi yang murni :


* Matius 1:20
LAI TB, Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus
TR Translit, tauta de autou enthumêthentos idou aggelos kuriou kat onar ephanê autô legôn iôsêph huios dabid mê phobêthês paralabein mariam tên gunaika sou to gar en autê gennêthen ek pneumatos estin hagiou


* Lukas 1:35
LAI TB, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
TR Translit, kai apokritheis ho aggelos eipen autê pneuma hagion epeleusetai epi se kai dunamis hupsistou episkiasei soi dio kai to gennômenon hagion klêthêsetai huios theou


* Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
TR Translit, kai ho logos sarx egeneto kai eskênôsen en hêmin kai etheasametha tên doxan autou doxan hôs monogenous para patros plêrês kharitos kai alêtheias


Berbeda dengan apapun dan siapapun, kelahiran Yesus sungguh bukan kelahiran yang "muatanNya" berasal dari fisik dunia.
Ia tidak diciptakan dari debu dan tanah seperti Adam. Juga tidak dari tulang rusuk dunia seperti Hawa.
Dia tidak membawa gen-debu, gen-tulang, atau bahkan gen ibu-Nya!

Yesus membeberkan kepada semua, dari mana anda, saya dan Dia berasal : "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini, sebab Aku keluar dan datang dari Allah :


* Yohanes 8:23,42
8:23 LAI TB, Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini
TR Translit, kai eipen autois umeis ek tôn katô este egô ek tôn anô eimi humeis ek tou kosmou toutou este egô ouk eimi ek tou kosmou toutou
8:42 LAI TB, Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku
TR Translit, eipen oun autois ho iêsous ei ho theos patêr humôn ên êgapate an eme egô gar ek tou theou exêlthon kai êkô oude gar ap emautou elêlutha all ekeinos me apesteilen

The Da Vinci Code Novel Pengguncang Iman



Beberapa Saat yang lalu saya tertarik pada sebuah Buku. Sebuah buku yang telah memuncak popularitasnya dikalangan dunia. Buku yang sangat kontroversional dan menguji keimanan. The Da Vinci Code, karya Dan Brown. Dan mungkin dari anda semua juga telah menyaksikan film-nya di bioskop-bioskop atau pun di Stasiun TV.


Novel ini telah diterjemahkan lebih dari 40 bahasa dan menjadi buku terlaris yang konon hanya bisa disandingkan dengan popularitas Harry Potter. Isinya yang sungguh kontroversial mengantarkan The Da Vinci Code menjadi International Best Seller.


Dan Brown memang luar biasa. Novel populer sekaligus kontroversial yang dikarangnya menjadi perbincangan dahsyat di seluruh penjuru dunia. Yang telah menginspirasi penulis lain melahirkan puluhan buku berisi ulasan, kritik, sanggahan, bahkan juga caci-maki. Brown benar-benar berhasil membuktikan klaim The Da Vinci Code sebagai novel “memukau nalar mengguncang iman” dengan mengungkap apa yang disebutnya sebagai “misteri berbahaya” di balik lukisan karya Leonardo Da Vinci. Reaksi keras bermunculan dari kalangan gereja. Maklum, meskipun karya fiksi, Brown mengklaim bahwa fakta-fakta sejarah yang dikutipnya adalah nyata.


Masalahnya, fakta-fakta sejarah itu meruntuhkan banyak sekali teori dan kepercayaan dalam tradisi Kristen yang telah mengakar selama 2000 tahun. Brown dengan sangat percaya diri mengklaim bahwa berbagai fakta sejarah seputar Yesus, Maria Magdalena, Opus Dei, The Priory of Sion, yang ia tulis dalam novelnya itu, adalah 100% benar.


Semua deskripsi tentang karya seni, arsitektur, dokumen, dan ritual rahasia yang dipaparkan dalam novel ini adalah akurat. Begitu Brown menulis dalam pembukaan novelnya.


Apa fakta yang diruntuhkan? Salah satu yang terpenting adalah mengenai Kebangkitan Yesus. Dalam Teologi Kristen dipercayai bahwa setelah mati di tiang salib, Yesus bangkit pada hari ketiga untuk menebus dosa umat manusia. Dalam Injil Perjanjian Baru disebutkan, saksi kebangkitan Yesus itu adalah seorang wanita bernama Maria Magdalena.


Dan dalam novel ini juga disebutkan mengenai murid yang dikasihi. Seseorang yang sering disebut-sebut dalam Al Kitab, namun tidak disebutkan jelas siapa sebenarnya dia. Yang Dipercayai oleh umat Kristus bahwa dia yang sering disebut-sebut itu adalah Yohanes. Sedang Dan Brown menyebutkan kalau murid yang dikasihi itu adalah Maria Magdalena. Dan ini sangat mengejutkan pihak-pihak gereja.


Nah, digambarkan dalam The Da Vinci Code bahwa sebelum disalib, Yesus sebenarnya telah mengawini Maria Magdalena dan mewariskan gerejanya kepada wanita itu. Bukan kepada Saint Peter seperti dipercayai selama ini. Yang lebih bikin heboh, dari perkawinan tersebut Yesus mendapat keturunan dari Maria Magdalena. Seorang anak perempuan. Keturunan Yesus itu masih ada hingga saat ini dan selama ratusan tahun secara rahasia memelihara tradisi gereja dan silsilah mereka.


Brown menulis alur cerita yang begitu padat dan menegangkan; bagaimana selama ratusan tahun itu, Gereja Katolik terus memburu keturunan Yesus karena dikhawatirkan mengancam kekuasaan Gereja Katolik dan gereja-gereja lain yang mengakui Yesus sebagai Tuhan. Adalah sebuah upaya “mengguncang iman” yang sangat serius, ketika umat Kristen di seluruh dunia dihadapkan pada fakta bahwa Tuhan mereka ternyata menikah dan memiliki Istri dan Anak.


Banyak fakta-fakta lain yang juga menghebohkan, termasuk cerita mengenai keburukan Vatikan, di mana Paus Yohanes Paulus II ternyata mendukung gerakanOpus Dei sebuah kelompok Katolik yang tak segan membunuh dengan kejam dalam menjalankan aksinya. Lewat Opus Dei inilah Gereja Katolik berusaha merebut bukti-bukti sejarah mengenai Gereja Maria Magdalena, untuk “menyelamatkan” kepercayaan umum di kalangan Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan. Padahal, masih menurut novel ini, ada dokumen yang membuktikan bahwa Yesus “baru ditetapkan” sebagai Tuhan lewat voting di Konsili Nicea, lebih dari 3 abad setelah Yesus wafat. Penganut Kristen mana pun pasti terkejut bila disebut bahwa Tuhan mereka dipilih oleh manusia, dengan cara begitu....



Dan Brown penulis yang sangat berani. Termasuk dalam mengutak-atik lukisan Leonardo Da Vinci yang disimpulkannya memberi “petunjuk” berupa kode rahasia mengenai Yesus dan Maria Magdalena. Sebutlah lukisan berjudul The Last Supper di mana tergambar ada sesosok wanita yang tak lain adalah Maria Magdalena. Lewat tokoh Robert Langdon, Brown menunjukkan kepiawaiannya memecah kode-kode rahasia itu.


Pro-kontra bermunculan. Konon tak sedikit penganut Kristen yang menjadi “ragu” akan iman kristiani mereka gara-gara membaca novel ini. Karena itu para pakar teologi Kristen berusaha “mematahkan” teori dalam kode-kode Da Vinci yang menurut mereka merupakan konspirasi untuk merusak iman pengikut Yesus. Maka terbitlah buku-buku berisi “fakta sesungguhnya di balik fiksi The Da Vinci Code“.


Lepas dari isinya yang kontroversial, Novel laris ini sekarang tengah digarap menjadi film. Akiva Goldsman menyulap novel Brown menjadi skenario, yang kemudian disutradarai oleh Ron Howard. Keduanya dikenal sebagai peraih Oscar untuk film A Beautiful Mind. Aktor Tom Hanks dan aktris Audrey Tautou dipastikan tampil maksimal sebagai pemeran utama dalam film The Da Vinci Code, yang rencananya sudah mulai edar Mei 2006.


Mereka yang malas tak biasa membaca, tapi pengen tau The Da Vinci Code, pasti akan sangat terbantu dengan film ini. Yang belum baca novelnya bisa menunggu sampai filmnya beredar. Yang sudah membaca seperti saya pasti penasaran bagaimana alur cerita yang sangat menarik dari Dan Brown divisualisasikan.


Dan sebenarnya disini saya tidak ingin bermaksud menggugah siapa pun. Dan Brown adalah seorang seniman. Dan karya sastra dan kepercayaan tidak akan bisa menyatu begitu mudah. Atau mungkin tidak akan dapat. Karya sastra dan Seni ada pada jalurnya masing-masing. Berjalan selaras meski tidak dapat menyatu....


Dan untuk anda umat Kristiani saya akan postingkan sebuah sanggah-sanggahan dari suatu pihak...


Mengenai pendapat-pendapat Brown. Dan di sini saya tidak akan memihak siapa pun. Kita layaknya harus seperti sastra dan kepercayaan. meski kita pada jalur yang berbeda tapi kita tetap harus selaras...



Tabir Mimpi Sang Nabi (Surat Yusuf 1:101) bag1

Alif, Laam, Raa. Ini adalah ayat-ayat kitab yang nyata. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahami. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik degan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelumnya adalah orang-orang yang belum mengetahui. Ingat ketika Yusuf berkata pada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari, dan bulan, semuanya sujud kepadaku." Ayahnya berkata : "Hai anakku, janganlah kamu menceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, (jika itu kau lakukan) maka mereka akan membuat makar untuk membinasakanmu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Dan demikianlah Tuhan, memilih Yusuf untuk menjadi Nabi dan diajarkan-Nya kepada Yusuf sebagian dari tabir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya ni'mat-Nya kepada Yusuf, dan juga kepada Ya'qub (Ayah Yusuf), sebagaimana Dia menyampurnakan ni'matNya kepada dua orang bapak Yusuf (yang dimaksud adalah kakek dari kakek Yusuf) sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak (yang kesemuanya juga diangkat menjadi seorang Nabi). Susungguhnya Tuhan Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasan Allah pada kisah Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya:

Yaitu ketika mereka (saudara-saudara Yusuf) berkata: "Susungguhnya Yusuf dan saudara kadungnya Bunyamin lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita ini adalah termasuk pada golongan (orang-orang) kuat. Susungguhnya ayah kita dalah dalam kekeliruan yang nyata.

(Bisikan setan meraupi) : Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah yang tak dikenal supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.

(Namun) Salah satu diantara mereka (berkata kepada saudara yang hendak membunuh Yusuf): "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir (pengelana), jika kamu hendak berbuat." (dan mereka pun menyepakati hal itu)

(Mereka meminta izin kepada ayahnya untuk mengajak Yusuf menggembala ke hutan, namun Ya'qub ayah Yusuf sedikit berat dengan permintaan anak-anaknya itu) Kemudian,mereka (saudara-saudara Yusuf) berkata : "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia dapat bersenang-senang dan dapat bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."

Berkata Ya'qub: "Susungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, dan sedangkan kamu lengah daripadanya."

Mereka (anak-anak Ya'qub) berkata : "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan orang-orang kuat, sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang sangat merugi."

(Meski masih dengan keragu-raguan namun akhirnya Ya'kub mengizinkan anak-anaknya membawa Yusuf)

Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia) dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Tuhan wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi."

Kemudian mereka (saudara-saudara Yusuf) datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka berkata : "Wahai, ayah kami, sesugguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali kamu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar."

Mereka datang membawa baju gamis Yusuf yang berlumuran dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu, maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."

Kemudian datanglah sekelompok orang musafir (pengelana), lalu mereka menyuruh seseorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata, :"Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.

Dan orang mesir yang membelinya berkata kepada istrinya : berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." dan demikian pulalah Allah memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi Mesir, dan agar Allah ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebayakan manusia tiada mengetahuinya.

Dan tatkala Yusuf mulai dewasa Allah memberkan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikian Allah memberinya balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dan Wanita (Zulaikha=istri dari ayah angkat Yusuf) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepada wanita itu dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata:"Marilah ke sini." Yusuf berkata:"Aku berlindung kepada Allah, sesungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik," Sesungguhnya orang-orang yang berbuat zalim tiada beruntung.

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud melakukan perbuatan itu dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud melakukan perbuatan itu pula dengan wanita itu, andaikata dia tidak melihat tanda dari Tuhannya. Demikian agar Kami memalingkandiri padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Allah yang terpilih.

;;

Template by:
Free Blog Templates